PEMUDA DAN SOSIALISASI
Nama : Naufal Syauqi
Kelas : 1KA26
NPM  : 15116357
1.      Pengertian Pemuda
Pemuda adalah generasi yang diharapkan terhadap bangsa dan negaranya untuk meneruskan generasi sebelumnya. Tapi terkadang pemuda zaman sekarang tidak menyadari bahwa didiri mereka terbebani menjadi pengganti generasi sebelumnya.
Macam – macam Pemuda
2. Pengertian Sosialisasi
Suatu proses yang mempelajari tentang norma masyarakat yang akan membentuk kepribadiannya
dilingkungan masyarakat, dan dapat berfungsi sebagai peranan didalam kelompok atau individu Internalisasi belajar dan sosialisasi
Internalisasi adalah perubahan dalam masyarakat. Sedangkan Sosialisasi adalah suatu proses yang mempelajari tentang norma - norma masyarakat yang akan membentuk keperibadiannnya dilingkungan masyarakat. Jadi jika tidak adanya Internalisasi dan Sosialisasi didalam lingkungan masyarakat. Maka tidak akan ada perubahan dilingkungan itu.
3. Proses Sosialisasi
Proses Sosialisasi ada 4 yaitu:
a. Tahapan Persiapan
Tahapan ini dilakukan sejak manusia dilahirkan. manusia mulai mempersiapkan dirinya untuk mengenal dunia sosialisasi dari lingkungan rumah, media dan tempat – tempat yag disinggahinya dengan cara meniru walaupun tidak sempurna.
b. Tahapan Meniru
Tahap di mana seorang anak mulai sempurna untuk meniru apa yang dilakukan orang dewasa. Dia mulai mengetahui namanya, nama orang tuanya, dan apa yang dilakukan olehang tuanya.
c. Tahapan Siap Bertindak
Tahapan ini memulai seorang anak yang hanya meniru menjadi seorang diri yang dia inginkan, menyadari adanya suatu norma yang ada dirumah maupun dilingkungannya, dan mulai mendapatkan kompleks yang harus dihadapinya didalam bersosialisasi.
d. Tahapan Norma Kolektif
Tahapan ini sudah dianggap dewasa karna didalam dirinya sudah tau sepenuhnya apa itu arti norma yang sebenarnya, memiliki rasa peduli yang tinggi terhadap orang yang ia kenal maupun orang yang iia tidak kenal dalam arti Masyarakat Luas.
Pemuda adalah generasi yang diharapkan terhadap bangsa dan negaranya untuk meneruskan generasi sebelumnya. Tapi terkadang pemuda zaman sekarang tidak menyadari bahwa didiri mereka terbebani menjadi pengganti generasi sebelumnya.
Macam – macam Pemuda
- Jenis Pemuda Urakkan
- Jenis Pemuda Nakal
- Jenis Pemuda Radikal
- Jenis Pemuda Sholeh
2. Pengertian Sosialisasi
Suatu proses yang mempelajari tentang norma masyarakat yang akan membentuk kepribadiannya
dilingkungan masyarakat, dan dapat berfungsi sebagai peranan didalam kelompok atau individu Internalisasi belajar dan sosialisasi
Internalisasi adalah perubahan dalam masyarakat. Sedangkan Sosialisasi adalah suatu proses yang mempelajari tentang norma - norma masyarakat yang akan membentuk keperibadiannnya dilingkungan masyarakat. Jadi jika tidak adanya Internalisasi dan Sosialisasi didalam lingkungan masyarakat. Maka tidak akan ada perubahan dilingkungan itu.
3. Proses Sosialisasi
Proses Sosialisasi ada 4 yaitu:
a. Tahapan Persiapan
Tahapan ini dilakukan sejak manusia dilahirkan. manusia mulai mempersiapkan dirinya untuk mengenal dunia sosialisasi dari lingkungan rumah, media dan tempat – tempat yag disinggahinya dengan cara meniru walaupun tidak sempurna.
b. Tahapan Meniru
Tahap di mana seorang anak mulai sempurna untuk meniru apa yang dilakukan orang dewasa. Dia mulai mengetahui namanya, nama orang tuanya, dan apa yang dilakukan olehang tuanya.
c. Tahapan Siap Bertindak
Tahapan ini memulai seorang anak yang hanya meniru menjadi seorang diri yang dia inginkan, menyadari adanya suatu norma yang ada dirumah maupun dilingkungannya, dan mulai mendapatkan kompleks yang harus dihadapinya didalam bersosialisasi.
d. Tahapan Norma Kolektif
Tahapan ini sudah dianggap dewasa karna didalam dirinya sudah tau sepenuhnya apa itu arti norma yang sebenarnya, memiliki rasa peduli yang tinggi terhadap orang yang ia kenal maupun orang yang iia tidak kenal dalam arti Masyarakat Luas.
4.     Peranan Sosial Mahasiswa dan Pemuda Masyarakat 
Peranan Sosial Mahasiswa bisa dikatakan pemuda yang aktif dan berintelektual yang akan berperan sebagai generasi yang diharapkan akan meneruskan generasi sebelumnya, yang akan membangun negaranya menjadi lebih baik (maju). Sedangkan Pemuda adalah sesorang Individu atau kelompok yang berperan aktif didalam masyarakat dan bisa dikatakan Mahasiswa atau tidak, karena belum semua pemuda yang berintelektual mampu secara ekonomi untuk menjenjang pendidikan yang lebih tinggi, karna biaya pendidikan yang semakin mahal. Bisa dikatakan Pemuda memiliki Sosialisasi yang tinggi yang dapat berperan penting dilingkungan masyarakat kuhususnya bersosialisai untuk menjadi penengah didalam lingkungan sekitar maupun secara luas.
Pemuda dan Identitas
Pola Dasar Pembinaan Pengembangan Generasi Muda :
Menurut Pola dasar pembinaan dan pengembangan generasi muda yang ada di atas telah ditetapkan oleh mentri pendidikan dan kebudayaan dalam keputusan menteri pendidikan dan kebudayaan NO 00323/U/1978 Tanggal 28 Oktober 1978.
Jadi, pembinaan dan pengembangan generasi muda adalah semua pihak yang bersangkutan harus ikut serta dalam kepentingan generasi muda, agar satu laras mencapai tujuan yang kita semua inginkan.
5. Dua Pengertian Pokok Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda
Pengertian pokok pembinaan dan pengembangan Generasi Muda ada dua yaitu :
a. GENERASI MUDA SUBYEK
Generasi Muda subyek adalah mereka yang telah dibekali ilmu dan kemampuan serta landasan untuk dapat mandiri dalam menyelesaikan masalah – masalah yang dihadapi bangsa, dalam rangka kehidupan berbangsa bernegara serta pembangunan nasional.
  
b. GENERASI MUDA OBYEK
Generasi Muda Obyek adalah mereka yang masih memerlukan bimbingan yang mengarah kan kepada pertumbuhan potensi menuju ke tingkat yang maksimal dan belum dapat mandiri secara fungsional di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara serta pembangunan nasional.
6. Masalah – masalah Generasi Muda
Banyak sekali masalah – masalah yang ada dikalangan generasai muda, contohnya :
7. Tujuan Pokok Sosialisasi
Tujuan sosialisasi ada 4 yaitu:
a. Memberikan ketrampilan terhadap seseorang agar mampu mengimbangi hidup bermasyarakat.
b. Mengembangkan kemampuan berkomunikasi secara efektif.
c. Membantu mengendalikan fungsi – fungsi organic yang dipelajari melalui latihan – latihan mawas diri yang tepat.
d. Membiasakan diri dengan berprilaku sesuai dengan nilai – nilai dan kepercayaan pokok yang ada dimasyarakat.
8. Perguruan dan Pendidikan (Sebagai Pembimbing Pemuda)
a. Mengembangkan Potensi Generasi Muda
Potensi Generasi Muda dapat dikembangkan melalui bidangnya masing – masing agar tercapai suatu keinginan yang selaras antara Generasi sebelumnya dan Generasi Baru yang akan mencapai suatu negara yang maju dan sejahtera.
b. Pendidikan dan Perguruan Tinggi
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki ilmu di bidang keinginannya masing – masing agar bermanfaat bagi agama, keluarga, masyarakat, dan bangsa.
Sedangkan perguruan tinggi adalah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan tinggi disebut Mahasiswa sedangkan tenaga pendidikan perguruan tinggi disebut dosen. disinilah seseorang dapat mengembangkan lebih dalam lagi ilmu – ilmu yang telah didapat dari pendidikan sebelumnya (SD,SMP,SMA), yang akan berpeluang besar menggantikan generasi sebelumnya, dan dapat memajukan bangsa dan negaranya.
Peranan Sosial Mahasiswa bisa dikatakan pemuda yang aktif dan berintelektual yang akan berperan sebagai generasi yang diharapkan akan meneruskan generasi sebelumnya, yang akan membangun negaranya menjadi lebih baik (maju). Sedangkan Pemuda adalah sesorang Individu atau kelompok yang berperan aktif didalam masyarakat dan bisa dikatakan Mahasiswa atau tidak, karena belum semua pemuda yang berintelektual mampu secara ekonomi untuk menjenjang pendidikan yang lebih tinggi, karna biaya pendidikan yang semakin mahal. Bisa dikatakan Pemuda memiliki Sosialisasi yang tinggi yang dapat berperan penting dilingkungan masyarakat kuhususnya bersosialisai untuk menjadi penengah didalam lingkungan sekitar maupun secara luas.
Pemuda dan Identitas
Pola Dasar Pembinaan Pengembangan Generasi Muda :
- Landasan Idiil
- Landasan Konstitusional
- Landasan Strategis
- Landasan Historis
- Landasan Normatif
Menurut Pola dasar pembinaan dan pengembangan generasi muda yang ada di atas telah ditetapkan oleh mentri pendidikan dan kebudayaan dalam keputusan menteri pendidikan dan kebudayaan NO 00323/U/1978 Tanggal 28 Oktober 1978.
Jadi, pembinaan dan pengembangan generasi muda adalah semua pihak yang bersangkutan harus ikut serta dalam kepentingan generasi muda, agar satu laras mencapai tujuan yang kita semua inginkan.
5. Dua Pengertian Pokok Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda
Pengertian pokok pembinaan dan pengembangan Generasi Muda ada dua yaitu :
- Generasi Muda sebagai Subyek
- Generasi Muda sebagai Obyek
a. GENERASI MUDA SUBYEK
Generasi Muda subyek adalah mereka yang telah dibekali ilmu dan kemampuan serta landasan untuk dapat mandiri dalam menyelesaikan masalah – masalah yang dihadapi bangsa, dalam rangka kehidupan berbangsa bernegara serta pembangunan nasional.
b. GENERASI MUDA OBYEK
Generasi Muda Obyek adalah mereka yang masih memerlukan bimbingan yang mengarah kan kepada pertumbuhan potensi menuju ke tingkat yang maksimal dan belum dapat mandiri secara fungsional di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara serta pembangunan nasional.
6. Masalah – masalah Generasi Muda
Banyak sekali masalah – masalah yang ada dikalangan generasai muda, contohnya :
- Menurunnya jiwa idealisme, patriorisme dan nasionalisme dikalangan generasi muda.
- Kurangnya Gizi yang dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan generasi muda.
- Kawin Muda
- Pergaulan Bebas
- Meningkatnya Kenakalan Remaja (Tauran, Mabuk – mabukan, ganja, Narkoba).
- Belum adanya peraturan UUD yang menyangkut tentang Generasi Muda.
- Potensi – potensi Generasi Muda.
- Idealisme dan daya kritis
- Dinamika dan kreativitas
- Keberanian Mengambil Resiko
- Opimis dan kegairahan semangat
- Sifat kemandirian, disiplin, peduli, dan bertanggung jawab
- Keanekaragaman dalam persatuan dan kesatuan
- Patriotisme dan Nasionalisme
- Kemampuan menguasai ilmu dan teknologi
7. Tujuan Pokok Sosialisasi
Tujuan sosialisasi ada 4 yaitu:
a. Memberikan ketrampilan terhadap seseorang agar mampu mengimbangi hidup bermasyarakat.
b. Mengembangkan kemampuan berkomunikasi secara efektif.
c. Membantu mengendalikan fungsi – fungsi organic yang dipelajari melalui latihan – latihan mawas diri yang tepat.
d. Membiasakan diri dengan berprilaku sesuai dengan nilai – nilai dan kepercayaan pokok yang ada dimasyarakat.
8. Perguruan dan Pendidikan (Sebagai Pembimbing Pemuda)
a. Mengembangkan Potensi Generasi Muda
Potensi Generasi Muda dapat dikembangkan melalui bidangnya masing – masing agar tercapai suatu keinginan yang selaras antara Generasi sebelumnya dan Generasi Baru yang akan mencapai suatu negara yang maju dan sejahtera.
b. Pendidikan dan Perguruan Tinggi
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki ilmu di bidang keinginannya masing – masing agar bermanfaat bagi agama, keluarga, masyarakat, dan bangsa.
Sedangkan perguruan tinggi adalah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan tinggi disebut Mahasiswa sedangkan tenaga pendidikan perguruan tinggi disebut dosen. disinilah seseorang dapat mengembangkan lebih dalam lagi ilmu – ilmu yang telah didapat dari pendidikan sebelumnya (SD,SMP,SMA), yang akan berpeluang besar menggantikan generasi sebelumnya, dan dapat memajukan bangsa dan negaranya.
Contoh Kasus Pemuda dan Sosialisasi
1. Anak polisi jadi anggota geng motor Klewang
Merdeka.com – Anda tentu masih ingat kisah sadis geng motor Klewang di Pekanbaru, Riau. Ternyata, di antara anggota geng motor itu ada nama Rahmad (16), seorang anak anggota polisi warga Kota Pekanbaru, Riau. Dia diduga sebagai pelaku kejahatan di jalanan seperti perampasan, penganiayaan dan pengrusakan hingga pemerkosaan berhasil ditangkap.
Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polresta Pekanbaru, Kompol Arief Fajar Satria dihubungi per telepon mengatakan, Rahmad juga diduga sebagai anggota kelompok geng motor yang selalu berbuat brutal.
Kompol Arief mengatakan, seorang anak anggota polisi ini juga masih berstatus pelajar di salah satu sekolah di Pekanbaru. “Dia kami jemput dari sekolahnya bersama tiga anggota geng motor lainnya,” kata Arief.
Dihubungi terpisah, Kepala Polresta Pekanbaru, Kombes (Pol) Adang Ginanjar mengaku telah mendapat laporan adanya seorang anggota geng motor brutal yang ternyata anak seorang anggota polisi itu. “Kami tidak akan memilah-milah, kalau memang bersalah, maka akan diberikan sanksi hukuman,” katanya.
2. Terlibat balapan liar
Merdeka.com – Kisah ini terjadi di Makassar pada 22 Oktober 2013 lalu. Polrestabes Makassar, waktu itu melakukan operasi pemberantasan geng motor dan balap liar di sepanjang Jalan Veteran. Dalam operasi itu, seorang anak dari Kasubag Humas Polres Gowa AKP Andri Lilikai, dicokok karena diduga terlibat balap liar itu.
Tak terima anaknya digaruk, Andri pun protes dan tidak terima karena anaknya ditangkap. Mendapat protes, Kepala Bagian Operasional (Kabag Ops) Polrestabes AKBP M Ridwan mengklaim bahwa operasi sudah sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP). Polisi, kata dia, menangkap sejumlah pemuda sedang beraksi balap liar.
“Anak itu geng motor kan, dan terlibat balap liar. Kalau memang ada yang keberatan silakan melapor,” kata Ridwan, kepada wartawan, Senin (21/10).
Putra AKP Andri Lilikai yang terlibat balap liar itu bernama Reza Andika (20). Dia dikabarkan mengalami luka di wajah, dan tulang pergelangan tangan kirinya bergeser setelah dihantam menggunakan senjata api oleh petugas Brimob karena saat penangkapan dia berusaha kabur dari pengejaran petugas.
Saat kabur, Reza dan beberapa rekannya terperangkap di sebuah gang sempit, dan digiring bersama kendaraannya ke Polsekta Makassar.Saat tertangkap itulah, diduga anggota Brimob melakukan penganiayaan dengan memukul pakai popor senjata laras panjang kepada anak polisi tersebut.
Dari dua contoh kasus diatas, miris memang jika melihat riwayat orangtua mereka yang ternyata adalah aparat penegak hukum. Disini jelas terlihat, tak peduli siapa orangtuanya, jika orang tua kurang memperhatikan anak dan tidak pernah memberikan sosialisasi kepada anaknya mengenai norma-norma yang ada, maka besar kemungkinan anak-anaknyaakan salah dalam mengambil jalan dan menjadi kriminal-kriminal di masyarakat. untuk itu, bagi orangtua cobalah luangkan waktu anda bersama anak-anak anda dan biarkan anak anda terbuka dengan semua masalah yang dihadapinya tanpa menutup-nutupi dari anda.
sumber: http://merdeka.com




