1. Anak polisi jadi anggota geng motor Klewang
anak-polisi-jadi-anggota-geng-motor-klewang-rev2
Merdeka.com – Anda tentu masih ingat kisah sadis geng motor Klewang di Pekanbaru, Riau. Ternyata, di antara anggota geng motor itu ada nama Rahmad (16), seorang anak anggota polisi warga Kota Pekanbaru, Riau. Dia diduga sebagai pelaku kejahatan di jalanan seperti perampasan, penganiayaan dan pengrusakan hingga pemerkosaan berhasil ditangkap.
Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polresta Pekanbaru, Kompol Arief Fajar Satria dihubungi per telepon mengatakan, Rahmad juga diduga sebagai anggota kelompok geng motor yang selalu berbuat brutal.
Kompol Arief mengatakan, seorang anak anggota polisi ini juga masih berstatus pelajar di salah satu sekolah di Pekanbaru. “Dia kami jemput dari sekolahnya bersama tiga anggota geng motor lainnya,” kata Arief.
Dihubungi terpisah, Kepala Polresta Pekanbaru, Kombes (Pol) Adang Ginanjar mengaku telah mendapat laporan adanya seorang anggota geng motor brutal yang ternyata anak seorang anggota polisi itu. “Kami tidak akan memilah-milah, kalau memang bersalah, maka akan diberikan sanksi hukuman,” katanya.
2. Terlibat balapan liar
terlibat-balapan-liar-rev2
Merdeka.com – Kisah ini terjadi di Makassar pada 22 Oktober 2013 lalu. Polrestabes Makassar, waktu itu melakukan operasi pemberantasan geng motor dan balap liar di sepanjang Jalan Veteran. Dalam operasi itu, seorang anak dari Kasubag Humas Polres Gowa AKP Andri Lilikai, dicokok karena diduga terlibat balap liar itu.
Tak terima anaknya digaruk, Andri pun protes dan tidak terima karena anaknya ditangkap. Mendapat protes, Kepala Bagian Operasional (Kabag Ops) Polrestabes AKBP M Ridwan mengklaim bahwa operasi sudah sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP). Polisi, kata dia, menangkap sejumlah pemuda sedang beraksi balap liar.
“Anak itu geng motor kan, dan terlibat balap liar. Kalau memang ada yang keberatan silakan melapor,” kata Ridwan, kepada wartawan, Senin (21/10).
Putra AKP Andri Lilikai yang terlibat balap liar itu bernama Reza Andika (20). Dia dikabarkan mengalami luka di wajah, dan tulang pergelangan tangan kirinya bergeser setelah dihantam menggunakan senjata api oleh petugas Brimob karena saat penangkapan dia berusaha kabur dari pengejaran petugas.
Saat kabur, Reza dan beberapa rekannya terperangkap di sebuah gang sempit, dan digiring bersama kendaraannya ke Polsekta Makassar.Saat tertangkap itulah, diduga anggota Brimob melakukan penganiayaan dengan memukul pakai popor senjata laras panjang kepada anak polisi tersebut.

Dari dua contoh kasus diatas, miris memang jika melihat riwayat orangtua mereka yang ternyata adalah aparat penegak hukum. Disini jelas terlihat, tak peduli siapa orangtuanya, jika orang tua kurang memperhatikan anak dan tidak pernah memberikan sosialisasi kepada anaknya mengenai norma-norma yang ada, maka besar kemungkinan anak-anaknyaakan salah dalam mengambil jalan dan menjadi kriminal-kriminal di masyarakat. untuk itu, bagi orangtua cobalah luangkan waktu anda bersama anak-anak anda dan biarkan anak anda terbuka dengan semua masalah yang dihadapinya tanpa menutup-nutupi dari anda.